Selasa, 03 Juni 2008

Orang pintar = orang bodoh

Bukannya mo ngejek, tp pinter ama bodoh itu sebenernya cuma beda 1/2 mm.

Pinter = Bodoh

Contoh yang sering kita liat itu orang bodoh punya kecenderungan lebih kreatif. Mereka mungkin ga tau fisika, ga ngerti matematika, ga demen baca buku 1000000 halaman, mereka mungkin ga sekolah tinggi2 amat atau mereka mungkin ga keterima di jurusan IPA.

Ak jadi ngerti klo IPA itu ga selamanya keren. IPS juga keren.

Ini bukan jeritan hati seorang anak IPS lho. Karena ak juga masuk IPA, tp ak sukanya IPS.

Anyway enough about IPA-IPS talk, let's get back to the topic: orang pintar = orang bodoh.




Ini terinspirasi dari kejadian minggu lalu, tepatnya hari Kamis.

Ibu yang lulusan S3 berbagai macam bidang (ga ngerti deh dia ngambil jurusan mana. Bio-tech iya, nutrisi iya, semuanya aja kali ya...) baru pulang dari Padang. Dia kecapean terus sakit.

Sebagai anak yang baik hati tapi mukanya ga jauh beda dari abang2 Blok M, ak berusaha ngasih simpati dengan... diemin Ibu. Niatku baik lho, maksudnya sih supaya Ibu bisa istirahat.

Kan ga mungkin pas Ibu lagi sakit ak dtg n bilang; "Wah Ibu lagi sakit ya? Kasian... Sini ak nyanyiin sebuah lagu untuk Ibu biar Ibu ga jenuh!"

Emang so sweet sih... Tp mengingat ak napas aja fals, kasian ntar Ibu mesti bayar kaca jendela yang pecah gara2 ak nyanyi.


Pada saat itulah terjadi keanehan terhadap Ibu. Ibuku yang selama ini kuanggap sangatlah pintar dan mampu menyerap berbagai macam informasi tau2 dateng dengan... ikat kepala.

Ikat kepala as in:



MERDEKAAAAAAA!!!!!!!!!!

Sebagai anak yang perhatian, ak spontan nanya; "Bu, itu kenapa kepalanya diiket?"
"Ibu sakit kepala, Ci," jawab Ibu dengan muka sengsara.
Ak pasang muka prihatin. Bukan karena Ibu lagi sakit, tapi karena jawaban Ibu yang mendadak berubah jadi rada ga logis.
"Kalo sakit kepala kenapa diiket?" tanyaku sopan, takut Ibu malah jawab g nyambung: "ibu sakit kepala mikirin masa depanmu yg suram, nak"
Ibu meringis terus jawab; "Rasanya otak Ibu gerak2. Jadi Ibu iket biar otak Ibu ga gerak."

JEGER.
Ternyata penyakit mampu me-down-grade otak yg sedemikian jeniusnya.

Kadang jalan pikiran orang pintar bisa sama dengan jalan pikiran orang dengan IQ biasa2 aja.

Which reminds me...
Dulu ak punya temen jenius.
Ralat.
Sampe sekarang ak punya temen jenius.

Jeniusnya ga kira2. Inggris, Mandarin dia bisa. Matematika, IPA, IPS, dia bisa. Olahraga juga dia bisa.

PERFECT. (maksudnya, perfect buat disate. tuh orang pasti di alam sebelum kelahiran uda nyedot garis2 takdir yg bagus2--ga denk. becanda)

Tp satu hal yg paling ga bisa kumengerti dari dia adalah: Dia suka jalan dengan suatu BENDA di atas kepalanya.

Benda apa aja. Bukan topi.

Kadang dia naro botol akuwa di atas kepalanya terus jalan2. Klo ga balance, bakalan dia pegangin. Tp masih tetep dibawa di kepala.

Kadang dia naro tasnya ndiri di atas kepala. Kadang dia naro buku hardcover setebal 1000 halaman yg BERAT BANGET di atas kepalanya.

SRZLY.

Ak bingung kenapa. Trus akhirnya kutanyain deh ke tuh orang.
"Why do u like to put stuffs on your head?" tanyaku.
"Because I feel like... flying. It keeps me down to Earth," dia jawab kalem.
Dan reaksiku cuma satu; "WTF."

Jadi bener emang teoriku. Orang pintar = orang bodoh. Ato lebih tepatnya--> aneh.

Tp yg bikin sedih itu orang aneh ga selamanya pinter. Bukti nyatanya adalah ak.

Dunia emang ga adil.


Dan menurut tes, blog-ku sukses masuk kategori blog aneh




Your Blogging Type is Unique and Avant Garde



You're a bit ... unusual. And so is your blog.

You're impulsive, and you'll often post the first thing that pops in your head.

Completely uncensored, you blog tends to shock... even though that's not your intent.

You tend to change your blog often, experimenting with new designs and content.



MANTAPH




1 komentar:

Ayachan107 mengatakan...

semua orang itu pinter, kir..yang ada juga orang malesh